Langsung ke konten utama

Struktur Bangunan Atap

Struktur Bangunan Atap umumnya terbuat dari kayu atau baja ringan pada komponen penyusunnya, komponen inilah yang akan menentukan kekuatan dan umur atap bangunan. Atap bangunan inilah yang akan berguna sebagai naungan dalam sebuah bangunan, bagian ini yang akan paling sering terkena sinar matahari dan air hujan.

Dlidir Konstruksi

Bahan penutup atap harus mempunyai sifat kedap air sehingga air hujan tidak merembes dan bocor. Bahan penutup atap bisa berupa kayu (sirap), seng, asbes, genting keramik, genting beton, polycarbonat, plat beton, dll. Penutup atap akan didukung oleh struktur  rangka atap, yang terdiri dari kuda-kuda, gording, usuk dan reng. Beban-beban atap akan diteruskan ke dalam fondasi melalui kolom dan/atau balok. Konstruksi atap memungkinkan terjadinya sirkulasi udara dengan baik.

Bagian-bagian atap antara lain :

  • Kuda-kuda
  • Ikatan angin
  • Jurai
  • Gording
  • Sagrod
  • Bubungan
  • Usuk
  • Reng
  • Penutup atap
  • Talang

Struktur Bangunan Atap Dan Komponennya

Struktur Bangunan Atap Dan Komponennya ini akan menahan beban dari penutup atap, struktur ini umumnya terdiri dari susunan balok yang dibuat secara vertikal atau horisontal. Namun pada jenis atap dak beton hanya dibuat dalam susunan vertikal.

Dari susunan balok inilah kita tahu tentang bagian seperti gording, reng maupun kasau, ketiga bagian tersebut nantinya akan menentukan bentuk atap bangunan. Di Indonesia umumnya komponen miring ini dari beberapa komponen utama. Oleh Karena itu perusahaan Kontraktor Bangunan sangat paham akan komponen tersebut.

Komponen Atap :

1. Kuda-kuda

Kuda-kuda mempunyai bentuk segitiga dari balok kayu maupun bahan lain untuk menopang rangka atap yang ada di atasnya. Bagian teratas dari kuda-kuda akan disangkutkan pada balok, kemudian bagian kedua kakinya akan tersambung dengan kolom struktur untuk menyalurkan bebannya. Kini selain berguna untuk penutup dan penopang atap, kuda-kuda juga dapat dibuat mempunyai nilai seni untuk menambah estetika bangunan.

Ada beberapa jenis kuda-kuda yang umum digunakan antara lain :

1. Kuda-kuda jenis 1

Jenis kuda-kuda berikut ini sering digunakan pada bangunan rumah dan digunakan untuk bentang sekitar 3 s.d. 4 meter. Bahan yang digunakan terbuat dari kayu, beton bertulang.

Dlidir Konstruksi

2. Kuda-kuda jenis 2

Kuda-kuda jenis ini digunakan untuk bentang sekitar 4 s.d. 8 meter. Bahan yang digunakan terbuat dari kayu, beton bertulang.

Dlidir Konstruksi

3. Kuda-kuda jenis 3

Kuda-kuda jenis ini digunakan untuk bentang sekitar 9 s.d. 16 meter. Bahan yang digunakan terbuat bahan dari baja (double angle).

Dlidir Konstruksi

4. Kuda-kuda jenis 4

Kuda-kuda jenis ini digunakan untuk bentang lebih dari 20 meter. Bahan yang digunakan terbuat bahan dari baja (double angle).

Dlidir Konstruksi

5. Kuda-kuda jenis 5

Kuda-kuda jenis ini sering digunakan untuk penggunaan gedung yang memerlukan atap tinggi. Contoh bangunan yang memerlukan atap yang tinggi adalah hanggar, gedung olahraga, ataupun gudang, dll.

Gambar 1 adalah kuda-kuda dengan batang utama berupa batang tersusun dari baja profil siku. Sedangkan gambar 2 adalah kuda-kuda dengan batang utama berupa batang utuh dari profil WF.

Dlidir Konstruksi

Perhitungan kuda-kuda

Kuda-kuda harus diperhitungkan agar mampu mendukung beban-beban atap dalam satu luasan atap tertentu. Beban-beban yang dihitung adalah beban mati (yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda-kuda) dan beban hidup (angin, air hujan, orang pada saat memasang / memperbaiki atap).

Dlidir Konstruksi

2. Gording

Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi horisontal. Gording meneruskan beban dari penutup atap, reng, usuk, orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording berada di atas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda.

Gording menjadi tempat ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia. Gording harus berada di atas titik buhul kuda-kuda, sehingga bentuk kuda-kuda juga harus  disesuaikan dengan panjang usuk yang tersedia.

Gording terbuat dari kayu, baja profil canal atau profil WF. Pada gording dari baja, gording satu dengan lainnya akan dihubungkan dengan sagrod untuk memperkuat dan mencegah dari terjadinya pergerakan. Posisi sagrod diletakkan sedemikian rupa sehingga mengurangi momen maksimal yang terjadi pada gording.

  • Gording kayu biasanya memiliki dimensi; panjang maksimal 4 m, tinggi 12 cm dan lebar 10 cm. Jarak antar gording kayu sekitar 1,5 s.d. 2,5 m.
  • Gording dari baja profil canal (Iight lip channel) umumnya akan mempunyai dimensi; panjang satu batang sekitar 6 atau 12 meter, tinggi antara 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 2,5 mm.
  • Profil WF akan memiliki panjang 6 s.d. 12 meter, dengan tinggi sekitar 10 s.d. 12 cm dan tebal sekitar 0,5 cm.

Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framework yang disebut jurai. Sagrod adalah batang besi bulat terbuat dari tulangan polos dengan kedua ujungnya memiliki ulir dan baut sehingga pososi bisa digeser (diperpanjang / diperpendek)

3. Kasau atau Usuk

Kasau adalah balok kayu yang diletakkan secara melintang diatas gording, bagian ini bentuknya memanjang dari balok dinding hingga keluar bagian dinding. Fungsinya adalah untuk memberikan teritis atau atap lebih dengan lebar sesuai dengan keinginan. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4 m. Usuk dipasang dengan jarak 40 s.d. 50 cm antara satu dengan lainnya pada arah tegak lurus gording.

Usuk akan terhubung dengan gording dengan menggunakan paku. Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahulu sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada ujung-ujung usuk.

4. Reng

Reng adalah kayu yang diletakkan melintang di atas kasau yang berguna untuk mengaitkan dan menahan penutup atap seperti pengait genteng atau bahan lain. Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 3 m.. Reng menjadi tumpuan langsung penutup atap dan meneruskannya ke usuk/kaso. Pada atap dengan penutup dari asbes, seng atau sirap reng tidak digunakan. Reng akan digunakan pada atap dengan penutup dari genteng. Reng akan dipasang pada arah tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan panjang dari penutup atapnya (genteng).

5. Reng Balok

Reng balok adalah bagian yang berfungsi untuk mendukung dan menahan kuda-kuda yang diletakkan di puncak dinding.

6. Lisplank Tirisan

Bagian ini berfungsi untuk mengikat ujung kasau agar tidak berubah susunannya dan dipasang pada ujung bawah kasau. Batang kasau yang ditahan dengan paku memungkinkan untuk bergeser sehingga diperlukan komponen yang satu ini. Agar lisplank tirisan ini awet sebaiknya gunakan pelapis yang dapat melindungi dari panas dan air hujan.

7. Lisplank Ujung Gevel

Bagian ini berupa papan tegak yang digunakan pada sepanjang ujung gevel dan mengikuti sudut kemiringan atap. Bagian ini berguna untuk melindungi gording dan reng dari panas dan air hujan.

8. Pelapis Atap

Pelapis atap dapat dibuat dari seng, plastik atau pelat semen berserat yang kedap air untuk mencegah rembesan air hujan yang dapat masuk ke dalam rumah. Rumah yang ada di daerah dengan intensitas hujan tinggi tentu akan sangat pelapis atap.

9. Penutup Atap

Penutup atap adalah bagian paling atas dari komponen atap dan bersinggungan langsung dengan air hujan maupun sinar matahari. Penutup atap harus mempunyai kekuatan dan keawetan yang baik, selain itu juga akan dipertimbangkan nilai estetikanya karena berpengaruh pada muka dan kesan bangunan. Bahan penutup atap berupa

  • genteng (keramik, tanah bakar, beton)
  • lembaran bergelombang seng atau asbes
  • papan kayu atau sirap
  • lembaran polycarbonat
  • polycarbonat dengan bentuk menyerupai genteng
  • beton bertulang (pada atap datar)

Penutup atap harus mempunyai sifat kedap air, bisa mencegah terjadinya rembesan air selama kejadian hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan.

Link Kami Lainnya :

Kontraktor Kolam Renang jasa pembuatan kolam renang se-Jawa Tengah & DIY

Struktur Bangunan Atap Dan Bentuknya

Bentuk Atap :

  • Atap Datar

Dlidir Konstruksi

  • Atap Miring
Dlidir Konstruksi

  • Atap Pelana
Dlidir Konstruksi

  • Atap Limasan
Dlidir Konstruksi

  • Atap Tenda
Dlidir Konstruksi

  • Atap Gerigi/Gergaji
Dlidir Konstruksi

  • Atap Limasan Terpatah
Dlidir Konstruksi

  • Atap Joglo Tanpa Soko Guru
Dlidir Konstruksi

  • Atap Joglo Dengan Soko Guru
Dlidir Konstruksi

  • Atap Campuran
Dlidir Konstruksi

  • Atap Sederhana

Dlidir Konstruksi

Link Kami Lainnya :

Lantai Marmer Murah memenuhi kebutuhan marmer asli lokal dan impor


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kontraktor Gedung Bertingkat

Kontraktor Gedung Bertingkat Struktur, Tinggi, Jenis dan Teknologi yang digunakan. Berbagai gedung bertingkat terus bermunculan setiap hari di setiap kota di seluruh dunia. Bahkan berbagai gedung bertingkat tersebut mencapai ketinggian yang diluar nalar. Teknologi gedung bertingkat akan terus berkembang sedemikian rupa seiring semakin sempitnya lahan. Kontraktor Gedung Bertingkat Dan Jenisnya Gedung bertingkat pada umumnya dibagi menjadi dua, bangunan bertingkat rendah dan bangunan bertingkat tinggi. Pembagian ini dibedakan berdasarkan persyaratan teknis struktur bangunan. Bangunan dengan ketinggian di atas 40 meter digolongkan ke dalam bangunan tinggi karena perhitungan strukturnya lebih kompleks. Berdasarkan jumlah lantai, bangunan bertingkat digolongkan menjadi bangunan bertingkat rendah (2 – 4 lantai) dan bangunan berlantai banyak (5 – 10 lantai) dan bangunan pencakar langit. Pembagian ini disamping didasarkan pada sistem struktur juga persyaratan sistem lain yang harus dipen

Sistem Sanitasi Bangunan | Dlidir Konstruksi

Sistem sanitasi pada suatu bangunan. Sanitasi adalah suatu usaha untuk memberikan fasilitas di dalam rumah yang dapat menjamin agar keadaan di dalam rumah selalu bersih dan sehat. Untuk menunjang syarat ini, bangunan harus dilengkapi dengan fasilitas sanitasi, adanya penyediaan air bersih yang cukup dan pembuangan air kotor yang lancar. Air bersih harus memenuhi persyaratan sebagai air minum yang berguna untuk kebutuhan hidup manusia seperti minum, masak, cuci. Air harus jernih, bersih dari kuman penyakit dan kotoran lain, tidak mengandung zat kimia aktif, tidak berbau dan tidak ada rasa. Air kotor adalah air bekas pakai yang sudah tidak memenuhi syarat kesehatan lagi dan harus dibuang agar tidak menimbulkan penyakit. Perlengkapan sanitasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu : 1.    Alat penerima air buangan     : kamar mandi, WC, bak dapur, tempat cuci, talang air hujan 2.    Saluran pembuang        : dari pipa tanah atau pipa beton 3.    Tempat pembuangan        : riool ko

Biaya Bangun Rumah di Semarang

Berbicara mengenai biaya bangun rumah harus realistis. Karena mengingat harga material atau bahan bangunan saat ini naik sangat signifikan. Terutama pada material besi, yang kita gunakan sebagai salah satu bahan untuk membuat pondasi bangunan, sehingga berdampak pada penetapan tiap kontraktor atau pemborong dalam menentukan biaya bangun per meternya. Dlidir Konstruksi sendiri harus melakukan survey harga material dulu sebelum menentukan biaya bangun. Kami harus menyesuaikan harga material sesuai dengan lokasi yang akan dibangun. Karena tiap daerah harga material terdapat perbedaan. Dlidir Konstruksi merupakan penyedia jasa kontraktor bangunan di kota Anda. Kami sudah lama malang melintang di dunia proyek khususnya pembangunan rumah. Melalui kerjasama dengan kontraktor handal seperti PT Vijaya Manunggal Karya dan PT Dlidir Jaya Grup kami berharap dapat membantu kelancaran pembangunan Anda. Kami secara lengkap membantu dalam perizinan, penyusunan RAB, desain arsitektur, pemilihan baha