Lantai Bangunan adalah bagian bangunan berupa suatu luasan yang dibatasi dinding-dinding sebagai tempat dilakukannya aktifitas sesuai dengan fungsi bangunan. Pada gedung bertingkat, lantai memisahkan ruangan-ruangan secara vertikal. Lantai dapat dikategorikan sebagai elemen struktural maupun elemen non-struktural dari suatu bangunan.
Lantai juga bisa dikatakan sebagai bagian dasar sebuah ruangan yang berfungsi untuk memperkuat keberadaan objek yang ada di dalamnya. Bagian ini biasanya dipakai untuk menyokong barang-barang dan mendukung kegiatan di atasnya. Misalnya lantai digunakan untuk meletakkan lemari, meja, dan kursi serta men-support jalannya aktivas di atasnya seperti diam, berjalan, dan berlari.
Jadi keberadaan lantai benar-benar
sangat penting bagi konstruksi suatu bangunan. Tanpa adanya lantai ini, maka
bangunan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Lantai Bangunan Dan Fungsinya :
- Memisahan ruangan secara mendatar
- Melimpahkan beban kepada balok
- Mendukung dinding pemisah yang tidak menerus ke
bawah
- Meningkatkan kekakuan bangunan, terutama pada
bangunan berlantai banyak
- Mencegah perambatan suara dan meredam pantulan
suara
- Isolasi terhadap pertukaran suhu
- Pada basement, lantai mencegah masuknya air tanah
ke dalam bangunan
Persyaratan lantai meliputi aspek teknis dan ekonomis :
- Lantai harus mempunyai kekuatan yang mencukupi
untuk mendukung beban
- Tumpuan pada dinding / balok harus mencukupi untuk
menyalurkan beban sehingga sekaligus dapat memperkaku struktur bangunan
- Lantai harus mempunyai masa yang cukup untuk
meredam getaran dan mencegah pemantulan suara
- Porositas lantai harus tetap mampu menjadi isolasi
pertukaran suhu dan kelembaban
- Bahan penyusun lantai dapat dipasang dengan cepat
- Lantai setelah berfungsi hanya memerlukan perawatan
minimal.
- Lantai harus awet, dapat terus berfungsi seiring
dengan umur rencana bangunan
Beberapa istilah terkait dengan lantai antara lain :
- Basemant; bagian bangunan (ruangan) yang berada di
bawah tanah
- Sub basement; ruangan di bawah basement
- Ground floor, lantai pertama di atas permukaan
tanah
- First floor; lantai kedua
- Storey/story; tingkat: bagian bangunan di antara
satu lantai dengan lantai di atasnya
- Cellar: ruangan bawah tanah yang dimanfaatkan
sebagai gudang
istilah
yang terkait dengan lantai
Lantai Bangunan Dan Jenisnya :
Lantai sederhana
- Lantai paling sederhana yang mula-mula dibuat berupa lantai tanah pada bangunan sederhana atau bangunan sementara
- Tanah dipadatkan secukupnya, kemudian diberi pasir agar tidak melekat / lengket. Permukaan akan menjadi lebih baik bila pasir dicampur kerikil dan ditumbuk
- Dapat juga di atasnya diberi pasangan bata merah kosongan (tanpa perekat) dan hanya siarnya yang diberi spesi.
- Apabila diinginkan menjadi lebih kuat, pasangan bata diberi spesi baik pada dasar pasangan bata dan pada siar-siarnya.
Lantai Dari Beton Tumbuk
- Lantai dipasang di atas urugan pasir, dengan tebal urugan sekitar 20 cm
- Campuran beton adalah 1 semen : 3 pasir : 6 kerikil
- Lantai tidak diplester, namun pada saat masih basah permukaannya dihaluskan. Jika diinginkan diplester, diberikan plester setipis mungkin dan dilakukan pada saat beton masih basah agar tidak terpisah
- Seteleh selesai dicor, permukaan harus dibasahi / digenangi air sekitar 7 hari untuk menghindari retak / pecah.
- Untuk bidang lantai yang luas, pengecoran dilakukan dalam kotak-kotak yang kecil untuk mempermudah pelaksanaan dan perawatannya.
Lantai Dengan Pasangan Ubin / Penutup Lantai
- Pada lantai dasar, di atas pasir urug diberi plesteran kemudian spesi untuk merekat ubin
- Pada lantai-lantai bangunan bertingkat, di atas pelat beton diberi lapisan pasir ± 5 cm, kemudian spesi untuk perekat ubin
- Jenis ubin / penutup lantai ; tegel, keramik, plastik / PVC, karet, teraso, marmer / granit, papan kayu / parket
- Pada lantai dengan penutup dari keramik, pemasangan harus dilakukan dengan cara-cara khusus agar keramik tidak meledak atau pecah serentak.
Lantai Bangunan Dan Jenis Penutupnya :
- Tegel; keramik; marmer/granit; parket; dipasang di atas lapisan pasir menggunakan perekat spesi campuran semen dan pasir. Ukuran dari penutup lantai jenis ini bervariasi, 20×20, 30×30, 30×60, 40×40 dll.
- Tegel terbuat dari campuran dan pasir. Cara pembuatan dimulai dengan menuangkan campuran semen khusus ke dalam cetakan, menambahkan campuran semen dan pasir kemudian dipres menggunakan alat khusus. Setelah dipress direndam dalam bak perendaman selama 3 hari, kemudian diangkat dan dikeringkan di rak yang terlindung dari panas matahari langsung.
- Marmer dalah bahan alami yang asalnya berupa bongkahan-bongkahan besar yang dipotong dengan alat khusus agar dapat diangkut ke pabrik. Di dalam pabrik selanjutnya dipotong dalam ukuran yang diinginkan dan dipoles / digosok dengan alat sebelum dikirim ke lokasi pembangunan.
- Parket adalah penutup lantai berupa papan kayu asli atau kayu lapis dengan ukuran seperti layaknya ubin. Penggunaan penutup lantai parket biasanya untuk memenuhi nilai estetika khusus. Pemasangan diletakan di atas plesteran kedap yang rata dan setelah terpasang harus dilapisi dengan pernis untuk mencegah kontak langsung dengan air.
- Aspal, biasanya digunakan pada bengkel-bengkel kerja, ruang pabrik, ruangan olahraga dll. Ada tiga jenis; aspal pulasan, aspal tuang dan aspal beton. Aspal pulasan dilaksanakan dengan memulaskan aspal panas menggunakan kuas bertangkai pada permukaan lapisan krikil yang sudah dipadatkan. Lantai aspal tuang dilaksanakan dengan menuangkan aspal panas cair ke atas permukaan kerikil yang dipadatkan sehingga dapat masuk ke celah-celahnya. Aspal beton dibuat dengan memasukkan kerikil dan pasir kering ke dalam cairan aspal panas dan selanjutnya dituangkan ke atas permukaan kerikil yang sudah dipadatkan.
- Keramik dibuat dari tanah olahan yang kemudian dipress dalam cetakan. Setelah dicetak dan dikeringkan (dianginkan) kemudian dilapisi pada satu sisinya dengan cairan pasta sebagai lapisan mengkilap, dan selanjutnya dibakar dalam tungku. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan keramik adalah kesamaan ukuran dan corak/warna dalam satu seri. Pemasangan keramik memerlukan keahlian khusus terutama untuk menghindari keramik meledak.
- Teraso adalah lantai dengan memanfaatkan pecahan batu pualam sebagai bahan campuran dengan semen. Teraso dapat dicetak seperti layaknya ubin tegel, atau dapat pula dicampur dan dituangkan langsung di atas plesteran yang sudah dipersiapkan. Setelah terpasang, baik pada teraso cetakan maupun yang langsung dituang , dihaluskan dan digosok dengan alat penggosok khusus untuk memperoleh permukaan yang mengkilap dan memberikan penampilan yang baik.
- Karet dapat diperoleh dalam bentuk gulungan dengan panjang 30m, lebar 1,8m dan tebal 6 s.d. 9 mm. Karet dipasang di atas papan lantai kayu atau beton dengan bahan perekat khusus. Bila digunakan pada papan lantai kayu harus diberi hardboard/plywood agar permukannya menjadi rata.
- Penutup lantai khusus yang lain, antara lain PVC,
magnesit, fiber dll.
Konstruksi Lantai Bangunan
Pada konstruksi lantai, akan lebih banyak membahas lantai pada bangunan bertingkat. Konstuksi lantai yang dimaksud adalah lantai dengan konstruksi kayu dan beton bertulang. Pada konstruksi lantai kayu, penutup lantai juga akan menggunakan penutup lantai dari kayu. Beban-beban akan lantai didukung oleh balok-balok dari kayu.
Pada konstruksi lantai beton bertulang, penutup
lantainya memiliki variasi yang lebih banyak. Pada gedung bertingkat
banyak dengan struktur utama dari beton, lantai dapat saja didukung oleh balok
beton atau balok baja. Pada gedung bertingkat banyak dengan struktur
rangka baja, lantai juga akan didukung dengan balok-balok dari baja.
1. Lantai kayu
Konstruksi lantai kayu biasa
digunakan pada rumah atau bangunan kantor maksimal 4 lantai. Penutup
lantai kayu menggunakan papan kayu (parket) yang dipasang di atas rangkaian
balok-balok dan papan lantai dengan menggunakan penyambung paku dan juga
ditanam dalam beton. Selain penutup parket, penutup lantai kayu dapat juga
terbuat dari papan yang panjang, dengan tebal 2 s.d. 3 cm yang dipasang di atas
balok-balok yang dipasang pada arah lebar dari luasan lantai. Maksud pemasangan
adalah untuk memperoleh jarak terkecil sehingga balok yang digunakan sependek
mungkin. Pada luasan yang berbeda perlu dilakukan peninjauan tersendiri
untuk pemasangan balok-baloknya.
Pemasangan balok diatur sebagai berikut :
- Pada bagian tepi ruangan (dekat tembok), balok dipasang pada jarak 5 s.d. 10 cm dari tembok agar air dari tembok tidak langsung mengenai balok.
- Ukuran ruangan setelah dikurangi (2x 5 s.d. 10)
dibagi menjadi bagian yang sama dengan jarak sekitar 75 s.d. 100 cm,
tegantung dari ukuran balok yang akan digunakan.
- Pada beberapa balok dipasang angker pada kesdua
sisinya dengan berselang pada setiap balok dalam satu luasan lantai. Hal
ini dimaksdukan untuk menghindari gerakan mendatar pada saat lantai
dibebani.
- Pada tembok yang dapat bergerak bebas, (tembok
luar) dipasang angker yang melalui dua balok. (angker pengubung). Untuk
tembok bagian dalam tidak perlu diberi angker penghubung.
- Untuk luasan lantai yang cukup besar, perlu
dilakukan pemecahan tersendiri dengan perinsip mengusahakan balok yang
panjang-panjang tidak terlalu banyak.
Penyusunan balok dengan berbagai luasan
Penyusunan
balok pada luasan yang cukup luas
Perletakan papan lantai tergantung pada pemasangan balok-baloknya. Papan lantai akan tegak lurus dengan balok-baloknya. Bila diinginkan arah papan lantai yang seragam pada seluruh bangunan, maka pemasangan balok tidak bisa mengikuti perinsip mengusahakan jarak terkecil.
Pemasangan balok ada 2 macam:
- Lapisan bersih, bila balok-balok dapat dilihat dari
bawah
- Lapisan kotor, balok-balok tidak dapat dilhat dari
bawah
Pemasangan angker juga ada dua macam, mengikuti pemasangan baloknya:
- Lapisan bersih, angker tidak boleh kelihatan dari
bawah
- Lapisan kotor, posisi angker bebas karena baloknya
tidak telihat
Pada pemasangan balok lapisan bersih, ada dua tipe pemasangan:
Papan lantai terlihat dari bawah, sekaigus berfungsi sebagai langit-langit (plafond). Di bawah papan lantai diberi langit-langit (plafond) tersendiri, sehingga akan ada rongga udara. Rongga udara akan berfungsi menahan suara dari atas, menampung debu yang lolos lewat sela-sela antar papan lantai.
Rongga udara dapat juga diisi dengan gabus
yang berfungsi selain menahan suara juga sebagai penahan
suhu. Langit-langit (plafond) dapat juga diletakan di atas balok sedangkan
papan lantai diletakkan di atas balok tulangan.
2. Lantai Beton Bertulang
Ada dua jenis plat lantai beton
bertulang; cetak di tempat (cast in site) dan pracetak (precast). Lantai
beton bertulang cast in site/in situ dicetak secara lengkap pada keranga
struktur yaitu balok dan kolom sehingga mebentuk konstruksi gedung. Lantai
pracetak tidak memberikan tambahan kekuatan pada strukturnya. Lantai beton
bertulang memerlukan perancah/acuan untuk mendukung berat beton basah dan
perancah baru dapat dibongkar setelah beton mempunyai kekuatan yang cukup.
A. Jenis pelat beton cetak di tempat (cast in site) :
- Lantai flush (flush slab)
- Balok dan plat (beam and slab)
- Plat drop (drop slab)
- Dibuat dalam unit-unit pracetak
- Keuntungan; tidak memerlukan perancah/bekisting,
campuran dapat dibuat dengan baik, ukuran dapat teliti, waktu pengerjaan
menjadi lebih cepat.
- Pemasangan menggunakan alat berat
- Lantai jenis ini tidak dapat membentuk kesatuan
konstruksi dengan rangka dindingnya
- Ada batasan jarak antar tumpuan pelat sehingga
diperlukan perencanaan yang baik.
- Jenis lantai pracetak: plat datar masif, plat papan
berongga pacetak prategang, plat papan bentuk canal pracetak prategang,
plat rusuk berongga pracetak prategang
3. Lantai Beton Perkuatan Plat Baja
Digunakan bila diinginkan
pelaksanaan dalam waktu yang lebih cepat. Struktur lantai menjadi ringan
karena betonnya menjadi lebih tipis. Ada dua jenis baja yang digunakan;
sheet steel dan cellular steel.
- Lantai Beton Dengan Perkuatan Rangkaian Baja Profil Untuk Beban Yang Berat
- Lantai Beton Dengan Perkuatan Lembaran Baja
Link kami lainnya :
Kontraktor Kolam Renang jasa buat kolam renang indoor, outdoor, rooftop, lap pol
Bagus ini... Barokallohufiik 😅
BalasHapus