Konstruksi Bangunan Gedung Oleh Dlidir Konstruksi. Konstruksi bangunan gedung
terdiri atas beberapa bagian dimana setiap bagian mempunyai fungsinya
tersendiri. Karenanya setiap bagian atau elemen ini harus dibuat dengan standar
yang baik dan memerlukan pemeriksaan secara berkala. Dalam pemeriksaan ini
parameter yang akan ditinjau adalah dari segi material dan perhitungan volume
yang diperlukan dalam pembangunan gedung.
Elemen Utama Konstruksi Bangunan Gedung
Dalam konstruksi bangunan harus terdapat struktur yang menopangnya. Bangunan yang lengkap tentu memiliki berbagai struktur yang melengkapi sehingga terbentuklah suatu bangunan yang sempurna. Tiap komponen tentu sudah dipertimbangkan pemilihannya oleh para arsitek.
Dari parameter ini, akan ditentukan rancangan bangunan beserta pertimbangan dari segi dampak lingkungan dan anggaran biaya yang diperlukan pada setiap struktur bangunan. Setiap elemen dalam konstruksi bangunan ini akan menjadi satu kesatuan untuk menyalurkan beban yang ditopangnya ke struktur bawahnya hingga pondasi. Untuk lebih mengenal tentang struktur bangunan, berikut akan dijelaskan.
Pengertian Struktur Bangunan
Jenis Struktur Bangunan
Secara umum, terdapat dua jenis struktur bangunan yang biasa
diketahui masyarakat, yakni struktur atas dan struktur bawah. Sementara
beberapa membagi ke dalam tiga jenis, dengan tambahan struktur tengah. Keduanya
sah saja, karena memiliki semua struktur yang diperlukan dalam bangunan.
Namun, apa itu sebenarnya struktur atas dan struktur bawah?
Struktur atas adalah seluruh komponen yang berada di atas tanah. Fungsi adanya struktur atas adalah sebagai penopang bangunan dengan bentuk memanjang ke atas seperti rangka, kuda-kuda, dan balok. Sementara struktur bawah adalah komponen yang bersentuhan langsung dengan permukaan tanah. Adanya komponen ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan dan memikul beban di atasnya. Di bagian ini harus terdapat pondasi dan struktur basement.
Komponen Struktur Bangunan
Jika sudah mengetahui dan memahami struktur bangunan, selanjutnya kita akan belajar komponen yang ada di tiap strukturnya. Komponen ini merupakan bagian-bagian yang saling berkaitan untuk membentuk suatu elemen lain. Berikut komponennya dimulai dari struktur atas lalu struktur bawah.
1. Kolom
Kolom dapat diibaratkan sebagai kerangka manusia. Jika terdapat bagian yang rusak, maka akan mempengaruhi seluruh ketahanan tubuh. Fungsi kolom sangat krusial sebagai penerus beban langsung ke pondasi. Kolom mempertahankan rumah dari tiupan angin kencang, beban dalam bangunan seperti manusia dan barang-barang, serta pengokoh bangunan agar tak mudah roboh. Struktur kolom yang kuat tersebut menggunakan bahan besi dan beton, dimana gabungan kedua material tersebut tahan akan tarikan dan dorongan.
Jenis Kolom
1. Kolom Ikat (Tie Column)
Sumber Instagram @Galerisipil
Kolom ikat menggunakan
sengkan lateral. Penulangannya memanfaatkan sebuah batang tulangan pokok
memanjang pada jarak spasi tertentu, yangdiikat dengan sengkang ke arah
lateral.
2. Kolom Spiral (Spiral Column)
Sumber Instagram @Galerisipil
Kolom ini memanfaatkan
pengikat spiral. Perbedannya dengan kolom ikat terletak pada pengikat
tulangannya, yaitu dengan tulangan spiral dililit keliling dan berbentuk heliks
menerus disepanjang kolom.
3. Kolom Komposit (Composite Column)
Sumber Instagram @Galerisipil
Struktur kolom
komposit umumnya diperkuat dengan menggunakan gelagar baja profil atau bisa
juga pipa.
2. Balok
Jika kolom digunakan dengan posisi vertikal ke atas, maka balok diletakkan dengan posisi tidur. Balok merupakan penguat horizontal yang berfungsi sebagai dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas.
Jenis-Jenis Balok
Hingga perkembangan teknologi konstruks saat ini, telah dikembangkan beberapa jenis balok sesuai dengan fungsi dan posisinya pada bangunan. Berikut ini adalah jenis-jenis balok :
A. Balok sederhana
Balok sederhana bertumpu pada kolom diujung-ujungnya, dengan satu ujung bebas berotasi dan tidak memiliki momen tahan. Seperti struktur statis lainnya, nilai dari semua reaksi,pergeseran dan momen untuk balok sederhana adalah tidak tergantung bentuk penampang dan materialnya.
B. Kantilever
Kantilever adalah balok yang diproyeksikan atau struktur kaku lainnya didukung hanya pada satu ujung tetap. Kantilever menanggung beban di ujung yang tidak disangga.
C. Balok teritisan
Balok teristisan adalah balok sederhana yang memanjang melewati salah satu kolom tumpuannya.
D. Balok dengan ujung-ujung tetap
Balok dengan ujung-ujung tetap ( dikaitkan kuat ) dibuat untuk menahan translasi dan rotasi. Ujung-ujung dari balok ini dikunci sedemikian kuat sehingga tidak bergerak ataupun bertotasi karena momen.
E. Bentangan tersuspensi
Bentangan tersuspensi adalah balok sederhana yang ditopang oleh teristisan dari dua bentang dengan konstruksi sambungan pin pada momen nol.
F. Balok Menerus atau kontinu
Balok Menerus memanjang secara menerus melewati lebih dari dua kolom tumpuan untuk menghasilkan kekakuan yang lebih besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian balok tidak menerus dengan panjang dan beban yang sama.
3. Atap
Bagian paling atas bangunan ini tentu wajib ada sebagai pelindung penghuninya. Pembuatan atap biasanya menyesuaikan dengan daerah tempat tinggal. Pembuatan atap harus merencanakan beberapa hal seperti luas area yang harus diberi atap, bentuk dan konstruksi yang diinginkan, serta lapisan penutupnya. Sementara di area atap terdapat rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka ini berfungsi sebagai penahan beban dari bahan penutup (atap). Sementara bagian yang digunakan untuk penopang rangka atap ialah balok kayu atau baja.
4. Plat Lantai
Plat lantai biasa disebut dengan lantai tingkat yang letaknya tidak berada di atas tanah langsung. Plat lantai biasanya disusun dari balok-balok yang bertumpu pada kolom struktur bangunan. Bahan plat lantai pun bermacam-macam mulai dari kayu, beton, dan kayu semen. Sementara sistem plat lantai ada dua yakni plat satu sistem dan plat dua arah.
5. Tangga
Tangga merupakan penghubung antara lantai satu dengan lainnya. Tangga biasanya terdiri dari komponen berupa plat, borders, dan anak tangga. Tangga juga memiliki beberapa tipe yakni tangga membentang horizontal, tangga spiral, tangga melayang, dan tangga terjepit sebelah yang bertumpuk pada balok tengah.
6. Pondasi
Pondasi hampir diketahui oleh masyarakat umum. Bagian yang langsung bertumpu dengan tanah ini jadi penyangga struktur bangunan di atasnya. Pondasi memang dibuat untuk menahan dari gempa, tekanan angin, dan kegiatan metafisik lain yang mampu menyebabkan kerusakan pada bangunan. Pondasi sendiri terbagi menjadi tiga jenis yakni pondasi dalam, pondasi dangkal, dan sumuran.
7. Galian Tanah
Galian tanah nantinya akan terhubung langsung dengan bagian-bagian yang penting di tanah seperti adanya bekas pondasi bangunan lama dan akar-akar pohon. Jika pada galian terdapat saluran air, pipa pembuangan, kabel listrik, telepon, maka secepatnya dilaporkan pada pihak yang berwenang. Pengerjaan bagian ini biasanya diserahkan ke bagian kontraktor karena segala kerusakan yang terjadi pada pengerjaan galian tanah sepenuhnya menjadi tanggung jawab kontraktor.
8. Struktur Basement
Komponen ini biasanya digunakan pada lahan yang terbatas. Sangat
penting untuk merencanakan beban dan metode galian untuk menghindari masalah
yang timbul saat pelaksanaan pembuatan seperti penurunan permukaan tanah.
Itulah penjelasan mengenai struktur bangunan lengkap dengan jenis, gambar, syarat, elemen hingga komponen struktur bangunan yang umum digunakan dalam bidang konstruksi. Jika kamu tak berniat membangun rumah karena enggan repot, memilih perumahan yang kokoh dan asri bisa jadi alternatif.
Kontraktor Bangunan dan Interior di Dlidir Konstruksi
Saat memikirkan tentang desain interior dalam sebuah bangunan, kreativitas dan perhatian terhadap detail adalah dua hal yang langsung muncul di dalam pikiran. Akan tetapi, selain kedua hal itu, dunia desain interior pun memiliki ilmu dan trik-triknya tersendiri. Para desainer interior profesional biasanya mengikuti beberapa “aturan tak tertulis” berdasarkan prinsip dan elemen desain interior tertentu.
Dalam praktiknya, ada tujuh hal yang menjadi elemen dasar dalam desain interior. Ketujuh elemen tersebut adalah: ruang, garis, bentuk, pencahayaan, tekstur, dan pola. Kunci dalam mendesain sebuah ruang atau rumah yang estetis adalah menjaga agar keseluruhan elemen tadi bisa seimbang.
Selain mempercantik penampilan sebuah ruangan, mengharmoniskan ketujuh elemen juga dapat menambah fungsionalitas ke dalam setiap ruang. Pertama-tama, seorang desainer interior akan menilai sebuah ruangan berdasarkan elemen-elemen dasar desain interior ini. Kemudian, elemen-elemen tersebut akan digunakan untuk menyamarkan berbagai kekurangan dan menonjolkan berbagai kelebihan dari ruangan tersebut.
Tujuh Elemen Dasar Dalam Desain Interior
1. Ruang
Pada desain di atas, kami lebih banyak menggunakan
ruang negatif untuk mengedepankan konsep minimalis. Penggunaan warna putih
menambah kesan luas pada ruangan. Dengan beberapa furnitur fungsional seperti
meja kerja, kursi, dan lampu, kesan minimalis sangat
kental terasa.
Sebagai fondasi dari desain interior, konsep ruang adalah hal yang paling penting untuk dipahami karena jika Anda mengerti konsep ruang, Anda dapat memanfaatkan apa yang Anda miliki sekarang. Ruang yang tersedia di rumah Anda biasanya tidak mudah untuk diubah, jadi Anda harus bisa memanfaatkan segala sesuatu yang Anda miliki.
Dalam dunia desain interior, kita memiliki peluang untuk memaksimalkan tiga dimensi ruang, yaitu panjang, lebar, dan tinggi. Tiga dimensi ruang ini bisa diisi atau dibiarkan kosong, tergantung pada apa yang ingin Anda dapatkan jika dilihat dari segi fungsionalitas dan desain.
Ruang bisa dibagi menjadi dua kategori: ruang positif dan negatif. Ruang positif adalah ruang yang diisi barang-barang, sementara ruang negatif adalah ruang kosong (jarak antar benda bisa juga disebut sebagai ruang negatif). Menyeimbangkan kedua jenis ruang tersebut sangat penting agar tidak terkesan terlalu padat dan juga tidak terlalu polos.
Keseimbangan ini dipengaruhi oleh kebutuhan klien pada ruang atau area tertentu dan fungsionalitas yang dibutuhkannya. Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan skala dan ukuran furnitur serta objek-objek yang ada di dalam ruangan. Furnitur dan objek-objek lainnya bisa membuat ruangan terlihat lebih besar atau lebih kecil. Contohnya, objek yang tinggi, seperti rak buku, bisa membuat ilusi ruangan terlihat lebih tinggi.
Berbagai jenis desain akan memengaruhi fungsi-fungsi jenis ruang tersebut – contohnya, desain minimalis akan memiliki lebih banyak ruang negatif daripada desain eklektik. Tetapi, apa pun konsep desain yang Anda inginkan, cara Anda memanfaatkan dan menyeimbangkan ruang yang tersedia bisa menjadi pembeda antara konsep desain yang sesuai ekspektasi dan desain yang “berantakan”.
2. Garis
Pada desain di atas, kami menerapkan garis vertikal pada dinding dan rak dibawah tangga agar ruang tengah terasa lebih tinggi. Garis horizontal yang diaplikasikan pada rak tv, back drop dinding dan nat lantai dengan gaya exposed juga menambah kesan bahwa ruangan terlihat lebih luas.
Garis horizontal, vertikal, dan dinamis bisa membantu membentuk ruangan dan “memandu” pandangan kita. Menciptakan garis menggunakan furnitur dan objek-objek serta desain struktural di dalam ruangan dapat membentuk harmoni, kesinambungan, dan kontras. Idealnya, desainer interior akan memberikan keseimbangan dalam memadukan beberapa jenis garis tergantung pada keinginan klien dan ekspektasi yang ingin dicapai.
Garis-garis horizontal yang ada pada meja dan permukaan lainnya memberikan kesan stabil, formal, dan efisien. Desainer interior menyorot garis-garis horizontal untuk membuat ruangan terlihat lebih lebar atau panjang, dan mengarahkan pandangan pada elemen penting pada ruangan. Namun, terlalu mengedepankan garis horizontal akan membuat ruangan terlihat membosankan dan menjemukan. Yang terpenting adalah tetap menjaga agar semua elemen seimbang.
Garis vertikal yang dihasilkan dari fitur-fitur ruangan seperti jendela dan pintu masuk memberikan kesan bebas dan kokoh. Dalam tingkatan fungsional, mengedepankan garis vertikal memberikan ilusi ruangan terlihat lebih tinggi. Biasanya, garis vertikal diterapkan pada ruang makan dan kantor. Garis vertikal harus diterapkan dengan berbagai pertimbangan agar ekspektasi terpenuhi.
Garis-garis dinamis merujuk pada garis diagonal, zigzag, atau lengkungan. Garis-garis tersebut dapat dilihat pada beberapa elemen di dalam ruangan, seperti anak tangga, dan memberikan energi serta pergerakan pada struktur ruangan. Dengan kemampuannya menstimulasi pandangan, garis-garis dinamis dapat menangkap perhatian lebih lama. Tetapi, terlalu banyak garis dinamis di satu ruangan juga bisa terasa mengganggu serta dapat mengalahkan kehadiran garis horizontal dan vertikal.
3. Bentuk
Dengan mengombinasikan berbagai bentuk geometris pada
ruangan di atas, ruang keluarga minimalis tersebut dapat memiliki
fitur-fitur desain yang sedap dipandang dan tidak membosankan. Ruangan terlihat
lebih moderen dan memiliki ketegasan tersendiri.
Yang dimaksud dengan bentuk di sini adalah bentuk fisik dari segala sesuatu yang ada di dalam ruangan yang memiliki tiga dimensi. Bentuk biasanya terdiri dari bentuk geometris dan natural. Bentuk geometris biasanya terdapat pada garis-garis yang menonjol dan sudut-sudut, serta terlihat seperti buatan manusia. Sebaliknya, bentuk natural adalah bentuk-bentuk organik yang dibuat oleh alam sehingga bentuknya lebih asimetris. Bentuk bisa berupa objek-objek terbuka atau tertutup.
Hal lain yang harus dipertimbangkan dari bentuk adalah proporsi dan skala ruangan yang dibandingkan dengan objek di dalamnya. Menambahkan benda-benda dengan bentuk yang serupa akan mencipatakan harmoni dan keseimbangan, sedangkan menambahkan terlalu banyak bentuk yang berbeda akan terasa membingungkan. Sebuah ruangan akan terlihat lebih nyaman jika bentuk yang dominan diduplikasikan pada benda-benda kecil di dalam ruangan tersebut.
4. Pencahayaan
Pencahayaan yang baik dapat membuat ruangan terasa lebih
hangat dan hidup. Ruang tamu yang
kami rancang untuk klien kami memanfaatkan kekuatan pencahayaan alami
dari sliding door dan dinding kaca dengan konsep mezanin. Pencahayaan
alami pada desain ruangan ini membawa suasana outdoor ke dalam
ruangan.
Baik natural atau buatan, pencahayaan adalah aspek yang sangat penting pada sebuah ruangan. Tanpa pencahayaan, elemen-elemen lain tidak akan bisa menunjukkan seluruh potensinya. Pencahayaan bisa dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu pencahayaan sesuai fungsinya (task lighting) , pencahayaan untuk aksen (accent lighting), dan pencahayaan untuk menambah suasana (mood lighting).
Saat mempertimbangkan pencahayaan, sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan di ruangan tersebut. Baik kualitas dan kuantitas harus benar-benar dinilai di sini. Sebagai contoh, kantor akan membutuhkan pencahayaan yang terang sehingga para staf bisa melihat dengan jelas dan cekatan.
Memilih Pencahayaan Terbaik untuk Ruangan Bisa
Berdampak Positif Terhadap Mood dan Suasana Hati
Sebaliknya, pencahayaan ruang tengah bisa diaplikasikan dengan lebih lembut. Anda bisa memasang peredup cahaya (dimmer) agar Anda bisa mengatur pencahayaan dalam ruangan sesuai kebutuhan. Cahaya alami juga harus selalu dipertimbangkan. Penempatan pintu, jendela, bahkan cermin bisa membantu pencahayaan alami di dalam rumah.
Selain fungsional, pencahayaan bisa mengatur suasana di dalam ruangan sekaligus menekankan warna, garis, dan tekstur. Ditambah lagi, desainer interior yang baik dapat mengetahui bahwa lampu hias adalah fitur visual yang dapat menambah nilai estetis dalam sebuah desain.
5. Warna
Pada desain ruang makan yang kami rancang di atas, kami
menggunakan dominan warna putih untuk membuat ruangan terlihat lebih
luas. Namun, sebagai element of surprise, lampu gantung pada ruang makan ini dibuat
dengan warna hijau stabilo. Dengan begitu, seluruh perhatian akan terpusat
pada lampu gantung ini.
Warna memiliki ilmunya tersendiri dan merupakan salah satu elemen penting yang harus dikuasai oleh seorang desainer interior. Warna memiliki kemampuan untuk membangun suasana, menonjolkan fitur ruangan, serta memberikan ilusi luas ruangan.
Psikologi warna tidak boleh dipandang sebelah mata dan bisa dimaksimalkan oleh desainer interior yang ahli. Warna bisa memunculkan kenangan dan mengubah emosi dengan menstimulasi respons fisik dan psikologis dari tubuh kita. Contohnya, warna hijau dan biru memunculkan kesan tenang dan cocok digunakan di dalam kamar tidur, sementara warna merah dapat mendorong nafsu makan sehingga lebih cocok digunakan di dapur.
Desain Warna Ruang; Fungsi dan Pengaruh Warna Terhadap
Suasana Hati
Saat mempertimbangkan warna sebuah ruangan, pertama-tama, pikirkan tentang aktivitas apa yang akan dilakukan pada ruangan tersebut. Kedua, pertimbangkan pencahayaan alami dan artifisial yang akan memengaruhi warna yang dipilih di saat siang dan malam hari karena cahaya dapat memengaruhi persepsi warna.
Selanjutnya, pertimbangkan juga ukuran ruangan. Desainer interior akan memilih warna yang lebih cerah di ruangan yang kecil untuk memberikan ilusi ruangan terlihat lebih luas. Warna-warna tua bisa memberikan dimensi yang kuat untuk ruang yang luas.
6. Tekstur
Untuk desain kamar tidur ini, kami mengekspose tekstur pada elemen - elemen pengisi ruang agar terkesan woodsy
Tekstur merujuk pada permukaan taktil pada sebuah objek. Elemen ini cenderung sering terlupakan, tetapi sebenarnya bisa membawa dimensi yang unik pada ruangan. Seperti halnya mencampurkan warna dan pola, desainer interior akan menambahkan tekstur pada sebuah ruangan untuk memperdalam kesan yang diberikan. Beberapa macam tekstur yang bisa dipadupadankan adalah glossy, kasar, dan lembut. Tesktur dapat menambahkan detail dan fokus terhadap furnitur, aksesori, dan kain yang ada di dalam ruangan sehingga lebih enak dipandang. Secara umum, tekstur memberikan perasaan pada ruangan.
Tekstur memiliki dua bentuk yaitu tekstur visual dan aktual. Tekstur visual merujuk pada tekstur yang bisa dilihat oleh mata. Dengan kata lain, tekstur visual hanya bisa didapatkan oleh seseorang dengan melihatnya. Efek ini biasanya bisa ditemukan pada pola-pola yang ada di ruangan. Tekstur aktual atau taktil bisa dilihat dan juga diraba dan memiliki karakteristik tiga dimensi. Contohnya, cushion yang empuk dan berwarna-warni.
Umumnya, jika ada sesuatu yang dirasa kurang dari sebuah ruangan, interior desain yang ahli akan dapat mengetahui bahwa yang kurang adalah tekstur. Tekstur memiliki peran pada setiap benda di dalam ruangan, sehingga akan leih baik jika kita dapat menyeimbangkan tekstur ruangan mulai dari lantai hingga atap. Penempatan setiap objek dan perbandingannya dengan tekstur objek lain juga dapat menonjolkan kontras pada desain akhirnya.
7. Pola
Perpaduan pola geometris dan tekstur woody pada dinding dan elemen pebgisi ruang dapur agar terkesan dinamis.
Pola memiliki fungsi yang sama dengan tekstur untuk menambah daya tarik ruangan. Pola diciptakan dari penggunaan desain yang repetitif dan bisa ditemukan pada wallpaper, furnitur, karpet, dan kain. Pola memiliki berbagai tipe seperti contohnya garis-garis, geometris, organik, motif, dan print.
Saat menambahkan pola, sebaiknya pertimbangkan ukuran dan gaya ruangan. Jangan terlalu banyak menambahkan pola di ruangan yang kecil agar ruangan tidak terkesan berlebihan. Pola juga dapat menciptakan garis-garis vertikal dan horizontal yang dapat digunakan untuk menambah kesan luas pada ruangan.
Pola-pola kompleks yang terdiri dari warna dan garis kontras cocok digunakan pada dinding dan dapat membuat ruangan terlihat lebih hidup. Pola dengan ukuran besar dapat terlihat menarik di ruangan yang luas dan bisa menjadi sesuatu yang dapat menarik perhatian di dalam ruangan.
Pola juga dapat menggambarkan karakter. Jika Anda menyukai ruangan dengan gaya tradisional, pola bunga dan organik mungkin cocok dengan ruangan Anda. Untuk ruangan dengan gaya kontemporer, pola geometris dan abstrak akan terasa lebih cocok. Kunci agar penggunaan pola di dalam ruangan tetap seimbang dan dapat menambah nilai estetis ruangan adalah menggunakan skema warna yang sama dan pola yang dipadupadankan tidak lebih dari tiga pola.
Untuk lebih detailnya Anda bisa whatsapp di :
Manajemen Membangun Sebuah Bangunan Dengan Dlidir Konstruksi
Dlidir Konstruksi menawarkan jasa pembangunan rumah atau hunian dengan harga mulai Rp 2.700.000,- per meter. Dlidir Konstruksi merupakan penyedia jasa kontraktor bangunan di kota Anda. Kami sudah lama malang melintang di dunia proyek khususnya pembangunan rumah.
Berikut Beberapa Keuntungan Menggunakan Kontraktor Bangunan di Dlidir konstruksi :
3. Pengurusan pembangunan bangunan Anda secara lengkap. Mulai dari mensurvey lokasi Anda, memngerjakan perijinan, hingga serah terima konci. Kesemuanya secara lengkap kami menyediakan untuk Anda.
5. Kami selalu mengkoordinasikan setiap progres kepada Anda. Dlidir Konstruksi membuat foto dan video proses pengerjaan rumah Anda. Sehingga Anda merasa seakan-akan melihat seluruh elemen bahan material yang menyusun bangunan Anda.
Secara keseluruhan, Manajemen membangun sebuah bangunan menjadi faktor utama. Pengelolaan tenaga tukang yang profesional bisa memberikan hasil yang maksimal.
Komentar
Posting Komentar